Memeriksa Pemahaman : Arus Balik (Feedback)
Feedback adalah informasi yang memverifikasi pesan. Menanyakan, menafsirkan, dan mengundang komentar dan saran menunjukkan bahwa semua pemberlakuan feedback yang berarti merupakan pemeriksaan pemahaman.
Paraphrasing
(penafsiran) adalah proses pengulangan pesan dalam satu kata.
Keinginan Umum untuk Mendapatkan
Feedback melalui Pesan dan Mengapa ini Tidak Bekerja
Feedback
biasa tidak diikuti karena orang-orang biasanya tidak menanyakan pertanyaan
karena 3 alasan :
1.
Penerima pesan merasa tertolak : Untuk menanyakan pertanyaan, khususnya jika tidak ada yang
melakukannya, sering dipertimbangkan sebuah pendaftaran dari tidak
memperhatikan atau tidak terlalu bisa untuk memahami pesan tersebut.
2.
Penerima pesan tersebut menolak : Terkadang orang-orang tidak cukup
memahami pesan untuk mengadili apapun yang tidak lengkap ataupun tidak benar.
3.
Penerima pesan terpaksa untuk menunjukkan
penolakan terhadap pengirim : Terkadang para pengirim pesan tidak jelas dalam menjelaskan ke
penerima pesan, sehingga penerima pesan mengiyakan agar penerima merasa tidak
tertolak padahal ia tidak memahami maksudnya.
Bagaimana
mendapatkan Feedback melalui pesan
Kamu harus menggunakan 4 petunjuk ketika mencari feedback melalui pesan, yaitu :
Kamu harus menggunakan 4 petunjuk ketika mencari feedback melalui pesan, yaitu :
1.
Menjadi terbuka pada feedback : tidak ada pertanyaan yang bodoh.
Dengan adanya feedback (arus timbal balik) dari pegawai dan manajer, menjadi
mengetahui kelebihan dan kekurangannya
2.
Menjadi berhati-hati terhadap
komunikasi nonverbal
: terkadang kita menilai orang hanya dari raut wajah dan menilai itu
buruk/baik. Sebelum menilai dan menghakimi kita harus mengklarifikasi terlebih
dahulu.
3.
Menanyakan pertanyaan : sebelum menyampaikan pesan, kita
memastikan apakah pendengar memahami apa yang kita sampaikan untuk melakukan
tindakan agar tidak mengulang-ngulang pesan tersebut.
4.
Penafsiran : penafsiran merupakan hal paling
akurat, karena ini mempengaruhi sikapnya. Dengan salah menafsirkan akan membuat
tekanan terhadap karyawan/pegawai.
Penerimaan pesan
Tahap ketiga
dalam proses komunikasi membutuhkan penerima pesan untuk mengkode pesan dan
memutuskan jika feedback dibutuhkan.
Proses penerimaan pesan
Yaitu
proses yang meliputi Mendengarkan, menganalisa, dan memeriksa pemahaman.
1.
Mendengarkan : proses memberikan pembicara
perhatian yang tidak terbagikan. Untuk listening, hal-hal yang perlu dilakukan
adalah :
-
Memperhatikan
-
Menghindari gangguan (bermain dengan kertas,bolpen,dll)
-
Tetap fokus memperhatikan ketika yang
lain berbicara
-
Tidak bersumsi dan menyela pembicara
-
Melihat sikap nonverbal dari
pembicara (agar
mengerti pesan yang disampaikan)
-
Menanyakan pertanyaan jika tidak
mengerti
-
Menulis catatan (jika dibutuhkan)
-
Memahami
2.
Menganalisa : proses berpikir, mengkode, dan
mengevaluasi pesan. Ketika pembicara menyampaikan pesan, kamu harus melakukan 2
hal :
-
Berpikir agar terjadi peningkatan dalam
kecepatan mendengar dan cepat dalam menangkap pembicaraan orang
-
Menunggu untuk mengevaluasi setelah
mendengarkan
3.
Memeriksa pemahaman : proses pemberian feedback.
Memeriksa pemahaman dengan melakukan 2 hal :
-
Penafsiran, karena dengan kamu bisa menafsirkan
maka berarti kamu memberitahu pembicara bahwa kamu sudah mendengarkan dan
memahami maksud dari pembicara tersebut.
-
Melihat sikap nonverbal, jika masih ada yang belum terlihat
mengerti maka kita dapat mengklarifikasi sebelum menyelesaikan pembicaraan.
Menanggapi pesan
Cara
keempat dan terakhir dalam tahap komunikasi adalah menanggapi pesan meskipun
terkadang tidak semua pesan ditanggapi dengan baik.
Tipe-tipe menanggapi
-
Menganjurkan : memberikan anjuran dibutuhkan
ketika dengan tegas menanyakannya. Memberikan anjuran otomatis akan membangun
kepercayaan diri. Manajer perlu mengembangkan kemampuan karyawan untuk membuat
keputusan dengan adanya anjuran-anjuran.
-
Mengalihkan : mengubah topic pembicaraan dengan
hal-hal yang baru. Biasa karena pendengar merasa tidak layak untuk didengarkan
maka ia mengalihkan perhatian dengan topik pembicaraan yang lain atau hal yang
lebih penting.
-
Penyelidikan : menanyakan pembicara untuk
memberikan informasi tentang beberapa aspek dari pesan. Dengan adanya
penyelidikan membiat pendengar lebih mengerti situasi, dengan bertanya ke
pembicara “apa” dan “kenapa”.
-
Menenangkan : untuk mengurangi emosi dari pesan
tersebut. Digunakan jika ada karyawan yang kurang percaya diri maka manajer
berkata seperti “jangan khawatir, aku akan memberikan….”
-
Refleksi : respon yang menafsirkan pesan dan
pemahaman komunikasi dan penerimaan pengirim pesan. Refleksi memimpin kita ke
komunikasi yang paling efektif dan hubungan manusia yang terbaik. Refleksi
seharusnya digunakan ketika pengarahan dan konseling, yang membantu pengirim
pesan merasa didengar dan dimengerti.
Menanggapi Orang-orang yang Emosional
Sebagai
manajer, mungkin kita menerima masukkan dari pegawai atau pelanggan yang
emosional. Emosi cenderung membuat komunikasi menjadi rumit, namun dapat
membuat ide baru dan cara baru dalam melakukan sesuatu.
Tingkat
emosional memiliki 5 Dimensi :
1.
Kesadaran
emosi diri sendiri
2.
Memimpin
diri sendiri
3.
Motivasi
diri sendiri
4.
Empati
5.
Kemampuan
social
Ketika
menghadapi orang-orang emosional, kita :
-
Perasaan
itu subjektif, menjelaskan kita tentang perilaku dan kebutuhannya
-
Perasaan
biasanya disembunyikan sebagai pernyataan sebuah fakta
-
Perasaan
tidak ada yang benar atau salah (hal paling penting)
Menenangkan karyawan/pegawai yang emosional
Ketika
pegawai memberikan pernyataan emosional jangan membuat pernyataan seperti “kamu
seharusnya tidak marah” atau “diam saja kamu!” beberapa pernyataan malah akan
membuat semakin kuat. Meskipun anda seorang bos, tetapi cara itu tidak efektif
karena masalah itu akan tetap ada dan hubungan anda dengan pegawai menjadi
tidak baik.
Merenungkan tanggapan yang berempati
Pendengaran
empati adalah memahami dan menghubungkan perasaan dengan yang lain. Kita dapat
melakukan empati dengan cara yang positif, yaitu dengan memikirkan perasaan
pendengar. Selesaikan terlebih dahulu emosi yang anda hadapi, baru kita bisa
melanjutkan pekerjaan.
Kritik
Ketika
tidak sesuai yang diharapkan seringkali anda mendapatkan atau memberikan
kritikan. Hal ini biasa terjadi dalam kehidupan.
Memberikan Kritikan
Memberi
kritikan bukanlah suatu hal yang mudah. Sebagai manajer juga penting memberikan
suatu kritik yang membangun, agar mendapatkan feedback, membuat jadi lebih
baik. Berkatalah jujur namun jangan terlalu negatif.
Mendapatkan kritikan
Kritikan
dari bos, sesama pegawai, atau orang lain memang pasti menyakitkan. Biasanya
orang tidak suka dikritik meskipun itu membangun. Namun ingatlah pepatah “no
pain,no gain” yang artinya jika kita tidak tersakiti oleh sebuah kritikan
tersebut, maka kita tidak akan mendapatkan suatu hasil.
Sistem Informasi
Informasi
memiliki input, transformasi, dan output. Sistem-sistem ini digunakan untuk
berkomunikasi dengan pegawai melalui organisasi dan tahap hubungan antar
perseorangan
Tipe-tipe sistem informasi
1.
Transaction Processing Systems (TPS)
Digunakan untuk mengatasi berbagai
hal yang rutinitas dan berulang. Kebanyakan perusahaan mencatat akun transaksi
seperti piutang, utang, dan gaji. Kebanyakan perusahaan retail menggunakan
scanner untuk mencatat transaksi. Contohnya, Pedagang membeli dan menjual untuk
para pelanggannya. Agen travel dan penerbangan membuat pemesanan penerbangan.
2.
Management Information Systems (MIS)
Mengubah data menjadi informasi
untuk pegawai yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka.
3.
Decision Support Systems (DSS)
Jaringan informasi
Jaringan
informasi menggunakan teknologi informasi
untuk menghubungkan semua pegawai ke suatu organisasi, suppliers, pelanggan,
dan databases, jaringan informasi berguna untuk menggabungkan sistem informasi,
dan banyak organisasi, jaringan yang menggunakan pegawai untuk mempelajari
bagaimana mereka bekerja, mencari informasi, dan menyelesaikan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar